MENAKSIR
Panjang rentang tangan.
Panjang jengkal jari.
Lebar langkah kaki.
Panjang telapak kaki.
Tinggi badan.
Kecepatan jalan.
Setengah lari.
Lari.
Berat badan.
dll.
Panca Indera
Rasa : membedakan manis, asin, asam, kecut atau kombinasi ( tawar, payau, asin, asam )
Cium : mendeteksi sejumlah wewangian seperti harum, busuk, tengik, anyir atau kombinasinya ( ular, macan, babi, pantai, mayat )
Dengar : mengartikan dengungan suara yang dapat terjangkau oleh telinga ( debur ombak, suara air terjun, riam, kesunyian )
Raba : mengartiakan sentuhan - sentuhan kulit terhadap alam sekitar ( dingin, kasar, halus, kesat atau kombinasinya )
Lihat : mengartikan cahaya dari sumber cahaya tersebut ( siluet, awan, gerak air )
Perlu juga mengetahui ukuran benda - benda yang dibawa dalam perjalanan, seperti : Ukuran syal, Sabuk, Tongkat, Tas, dll. Dan benda - benda lain yang dapt dijadikan standar, seperti : Jarak tiang listrik, jarak tanam pohon karet selain itu pengalaman dan pemikiran yang kreatif dan mau berpikir dua kali dari sudur pandang yang berbeda akan sangat membantu dan memudahkan untuk mendapat hasil yang akurat.
MENAKSIR LEBAR DENGAN MENGGUNAKAN TOPI
Bingung? Aneh? Memang, trik ini tergolong aneh, tetapi bisa dilakukan dan trik ini cenderung akurat.
Cara :
1. Lihat ujung sungai yang ingin ditaksir dgn menggunakan ujung topi pet.
2. Beri tanda didalam pikiran kita itu titik A.
3. Setelah di perhatikan , perlahan - lahan kita menghadap kekanan.
4. Dan perhatikan lagi ujung Topi pet dan beri tanda dalam pikiran kita titik B.
5. Dan beri tanda dimana lokasi ujung Topi pet.
6. Dan mulailah berjalan dari posisi kita ke titik B.
Catatan: Setiap 2 langkah biasa 1 meter.
Mengukur lebar sungai dengan bantuan saputangan segi tiga
Caranya :
- Tentukan titik A ( tempat kita berada )
- Berjalan dari A kearah B sampai terjadi sudut AB - BX = 450. pengukuran sudut 450 dengan memanfaatkan sudut saputangan.
- Ukur AB . lebar sungai =AB
Mengukur lebar sungai dengan ilmu ukur segi tiga
Caranya
- Tentukan titk X yang dapat ditandai di seberang.
- Tentukan titik A di pinggir kita berada (tepat berseberangan dengan X)
- Berjalan sepanjang pinggir sungai (lurus) sejauh AB (bebas jauhnya). Tandai titik B.
- Berjalan lagi sejauh BC. Jarak BC = AB
- Berjalan arah CD (tegak lurus AC), sampai titik-titik D,B,X terhubungkan berupa garis lurus.
- Ukur panjang CD. Lebar sungai = CD
MENAKSIR DALAM SUNGAI
Di daerah hulu di daerah penampang cenderung berbentuk dan bagian tengahnya lebih dalam dari bagian tengahnya, maka pengukuran sukar dilakukan.
Cara mengukur kedalamannya adalah :
1. Ambil galah yang cukup panjang.
2. Masukkan galah tersebut ke dalam sungai, usahakan galah tegak lurus terhadap permukaan sungai.
3. Usahakan pengukuran dilakukan pada bagian tengah sungai.
4. Lakukan pengukuran di beberapa tempat.
MENAKSIR KECEPATAN ARUS SUNGAI
Cara 1:
1. Letakkan benda terapung di titik O ( benda akan hanyut ).
2. Setelah sekitar 15 menit ( titik A ), mulailah berjalan mengikuti benda tadi, sambil menghitung waktu hingga sampai di B ( bertepatan dengan posisi benda X ).
3. Ukur jarak AB.
Kecepatan arus sungai = jarak AB / waktu.
Cara 2
Letakkan benda terapaung di titik O.
Sekitar 15 meter dari titik O ( titik A ), berjalanlah kira - kira 50 langkah sambil memperhatikan benda tadi ( langkah biasa yang kecepatannya dapat diperkirakan ).
Setelah kita sampai di B, misalkan benda sampai di X.
Ukurlah jarak AB dan AX
kecepatan arus sungai = AX / AB ( kecepatan langkah )
Catatan :
- benda terapung yang hanyut sedapat mungkin hanyut mendekati bagian tengah sungai ( antara dua tepi sungai )
- sebenarnya kecepatan yang paling besar terjadi di tengah sungai ( jika sungainya lurus ) dan kecepatan paling kecil di pingggir sungai.
PENAKSIRAN TINGGI
a. Tinggi Pohon Dengan Tinggi Bayang - bayang
Caranya :
Kita berdiri di samping pohon ( A )
Perhatikan ujung bayangan badan kita ( B ) dan ujung bayangan pohon ( C ). ukur AB dan AC
Tinggi pohon = AC / AB ( tinggi badan kita )
b. Tinggi Tebing, Pohon, Dengan Dua Orang
Caranya :
Pengamat mengambil posisi jongkok, sehingga ujung kepala temannya dan titik X ( puncak pohon, tebing ) berada pada satu garis lurus.
Ukur AB dan AC
t1 = tinggi jongkok pangamat ( jarak mata ketanah )
t2 = tinggi badan rekannya ( bisa diganti tongkat atau lainnya )
Tinggi, T = ( t2-t1 ) + t1
PENAKSIRAN WAKTU
Untuk menaksir waktu dapat digunakan Naismith’s Rule ( aturan Naismith ). Cara tersebut merupakan cara klasik dalam memperkirakan waktu tempuh. Menurut aturan ini, kecepatan rata - rata ornag berjalan di medan horizontal adalah adalah 5 km / jam dan setiap kenaikan 300 meter ditamabah 0,5 jam. Untuk kecepatan turun digunakan rumus : Setiap penurunan 300 meter, waktu tempuhnya 5 km / jam ditambah 10 menit. Perhitungan ini berlaku untuk medan yang tidak bersemak, selain itu, waktu tempuh akan bervariasi bergantung pada hal - hal, seperti : keadaan fisik, beban yang dibawa, keadaan lintasan ( berpasir, tanah keras, bersalju, dll. ), kondisi cuaca.
PENAKSIRAN CUACA
Seorang pendaki gunung harus dapat membaca tanda - tanda cuaca, diantaranya:
• Merah pada waktu malam hari, penanda cuaca baik.
• Merah pada waktu pagi, penanda akan turun hujan.
• Kuning pucat pada waktu Matahari terbenam, penanda akan turun hujan.
• Embun dan kabut pada pagi - pagi benar, penanda cuaca bagus.
• Kalau Matahari terbit dari awan yang tinggi, penanda angin.
• Dari bentuk - bentuk awan ( lihat bagian awan ).
PENAKSIR CUACA DARI SIKAP HEWAN
- Laba - laba membuat sarang siang hari berarti cerah.
- Kodok ribut berarti akan hujan.
- Kambing mengembik ribut, berarti cuaca akan buruk.
Makin sering kita memakai penaksiran selama di medan maka kita akan mempunyai semacam’sense’. Contohnya bila sudah biasa ditebing, tak perlu penaksiran lagi dengan bantuan tinggi badan. Sudah terbayang di pikiran dan rasa : 100 meter itu segitu!
- Tentukan titik A ( tempat kita berada )
- Berjalan dari A kearah B sampai terjadi sudut AB - BX = 450. pengukuran sudut 450 dengan memanfaatkan sudut saputangan.
- Ukur AB . lebar sungai =AB
Mengukur lebar sungai dengan ilmu ukur segi tiga
Caranya
- Tentukan titk X yang dapat ditandai di seberang.
- Tentukan titik A di pinggir kita berada (tepat berseberangan dengan X)
- Berjalan sepanjang pinggir sungai (lurus) sejauh AB (bebas jauhnya). Tandai titik B.
- Berjalan lagi sejauh BC. Jarak BC = AB
- Berjalan arah CD (tegak lurus AC), sampai titik-titik D,B,X terhubungkan berupa garis lurus.
- Ukur panjang CD. Lebar sungai = CD
MENAKSIR DALAM SUNGAI
Di daerah hulu di daerah penampang cenderung berbentuk dan bagian tengahnya lebih dalam dari bagian tengahnya, maka pengukuran sukar dilakukan.
Cara mengukur kedalamannya adalah :
1. Ambil galah yang cukup panjang.
2. Masukkan galah tersebut ke dalam sungai, usahakan galah tegak lurus terhadap permukaan sungai.
3. Usahakan pengukuran dilakukan pada bagian tengah sungai.
4. Lakukan pengukuran di beberapa tempat.
MENAKSIR KECEPATAN ARUS SUNGAI
Cara 1:
1. Letakkan benda terapung di titik O ( benda akan hanyut ).
2. Setelah sekitar 15 menit ( titik A ), mulailah berjalan mengikuti benda tadi, sambil menghitung waktu hingga sampai di B ( bertepatan dengan posisi benda X ).
3. Ukur jarak AB.
Kecepatan arus sungai = jarak AB / waktu.
Cara 2
Letakkan benda terapaung di titik O.
Sekitar 15 meter dari titik O ( titik A ), berjalanlah kira - kira 50 langkah sambil memperhatikan benda tadi ( langkah biasa yang kecepatannya dapat diperkirakan ).
Setelah kita sampai di B, misalkan benda sampai di X.
Ukurlah jarak AB dan AX
kecepatan arus sungai = AX / AB ( kecepatan langkah )
Catatan :
- benda terapung yang hanyut sedapat mungkin hanyut mendekati bagian tengah sungai ( antara dua tepi sungai )
- sebenarnya kecepatan yang paling besar terjadi di tengah sungai ( jika sungainya lurus ) dan kecepatan paling kecil di pingggir sungai.
PENAKSIRAN TINGGI
a. Tinggi Pohon Dengan Tinggi Bayang - bayang
Caranya :
Kita berdiri di samping pohon ( A )
Perhatikan ujung bayangan badan kita ( B ) dan ujung bayangan pohon ( C ). ukur AB dan AC
Tinggi pohon = AC / AB ( tinggi badan kita )
b. Tinggi Tebing, Pohon, Dengan Dua Orang
Caranya :
Pengamat mengambil posisi jongkok, sehingga ujung kepala temannya dan titik X ( puncak pohon, tebing ) berada pada satu garis lurus.
Ukur AB dan AC
t1 = tinggi jongkok pangamat ( jarak mata ketanah )
t2 = tinggi badan rekannya ( bisa diganti tongkat atau lainnya )
Tinggi, T = ( t2-t1 ) + t1
PENAKSIRAN WAKTU
Untuk menaksir waktu dapat digunakan Naismith’s Rule ( aturan Naismith ). Cara tersebut merupakan cara klasik dalam memperkirakan waktu tempuh. Menurut aturan ini, kecepatan rata - rata ornag berjalan di medan horizontal adalah adalah 5 km / jam dan setiap kenaikan 300 meter ditamabah 0,5 jam. Untuk kecepatan turun digunakan rumus : Setiap penurunan 300 meter, waktu tempuhnya 5 km / jam ditambah 10 menit. Perhitungan ini berlaku untuk medan yang tidak bersemak, selain itu, waktu tempuh akan bervariasi bergantung pada hal - hal, seperti : keadaan fisik, beban yang dibawa, keadaan lintasan ( berpasir, tanah keras, bersalju, dll. ), kondisi cuaca.
PENAKSIRAN CUACA
Seorang pendaki gunung harus dapat membaca tanda - tanda cuaca, diantaranya:
• Merah pada waktu malam hari, penanda cuaca baik.
• Merah pada waktu pagi, penanda akan turun hujan.
• Kuning pucat pada waktu Matahari terbenam, penanda akan turun hujan.
• Embun dan kabut pada pagi - pagi benar, penanda cuaca bagus.
• Kalau Matahari terbit dari awan yang tinggi, penanda angin.
• Dari bentuk - bentuk awan ( lihat bagian awan ).
PENAKSIR CUACA DARI SIKAP HEWAN
- Laba - laba membuat sarang siang hari berarti cerah.
- Kodok ribut berarti akan hujan.
- Kambing mengembik ribut, berarti cuaca akan buruk.
Makin sering kita memakai penaksiran selama di medan maka kita akan mempunyai semacam’sense’. Contohnya bila sudah biasa ditebing, tak perlu penaksiran lagi dengan bantuan tinggi badan. Sudah terbayang di pikiran dan rasa : 100 meter itu segitu!
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !