Gerakan Pramuka Gugus Depan Situbondo 08.069 - 08.070 Racana Catur Asana Tirta - Racana Tri Atmaka Sari Pangkalan Universitas Abdurachman Saleh Situbondo, telah melaksanakan kegiatan Napak Tilas ke-IV tujuan Napak Tilas adalah syarat untuk memakai Bet Segilima Racana,Napak Tilas tersebut ditempuh dengan jarak 40 KM dengan waktu 2 hari 1 malam, Pada Dasarnya Kak Bakrie yang membuat Logo tersebut telah menegaskan Bahwasanya kegiatan Napak Tilas bukanlah satu - satunya syarat untuk memamakai Bet Segilima, Awal mula kegiatan Napak Tilas adalah berawal dari Keisengkan dari kak Bakrie dan Kak Zain yang menginginkan liburan dengan tanpa mengeluarkan Dana sepeserpun dan akhirnya tanpa berfikir panjang Kak Bakrie ngajak kak zain untuk Napak Tilas dengan Rute Kendit (Situbondo) Tembus sampean Baru (Bondowoso) lalu kak zain mengajak kak Jondi, 3 (tiga) orang tersebut mengisi liburan dengan Napak Tilas, mereka berangkat pada jam 15.00wib dari rumah kak Bakrie dan tiba dikendit jam 15.30wib setelah itu Start dari lapangan Kendit jam 17.00wib hingga pada jam 21.00wib berada diatas gunung dan jam 22.00wib telah sampai dipermukiman warga dan istirahat, keesokan harinya melanjutkan perjalanan dan sampai di Finist jam 13.00wib, diWaktu istirahat ketiga orang tersebut bercerita dan berfikir tentang bagaimana Racana kedepan, dengan spontan kak zain melontarkan idenya "gimana kalau hasil dari Napak Tilas ini kita pakai Bet,kita kan belum punya bet semua" hal tersebut di IYAkan oleh kak Bakrie dan kak Jondi mengusulkan bagi siapa saja yang mau memakai bet Racana harus Napak Tilas dulu seperti yang kita lakukan dengan jarak kurang lebih 40 KM, kak Bakrie mengatakan Sah sah saja jika mau Napak Tilas dengan tujuan untuk mendapatkan Bet Segilima Racana yang penting dikoordinasikan terlebih dahulu kepada Peserta dan dikonsultasikan kepada Pembina,setelah dikoordinasikan kepada Peserta maka peserta sepakat untuk Napak Tilas juga dengan rute yang sama walaupun Pembina tidak setuju hal ini dilaksanakan akan tetapi peserta tetap melaksanakan Napak Tilas yang waktu itu hanya diikuti sebanyak 11 orang dengan Start dari jam 07.00wib dan Finist jam 12.00wib, Pada tahun 2013 Napak Tilas Kembali dilaksanakan oleh kakak - kakak PELANTARA ke-III,Napak Tilas tersebut berjumlah sekitar 30 orang peserta dan kembali tidak mendapat persetujuan dari Pembina akan tetapi dalam hal ini Racana tetap berkonsultasi dengan Pembina,Napak Tilas terselenggara karena inisiatif dari Kak Haidar yang mengatakan dapat izin atau tidak peserta akan tetap Napak Tilas melihat semangat peserta tersebut maka Dewan Racana wajib mendampinginya meskipun dalam pelaksanaan kegiatan Napak Tilas peserta sempat diguyur hujan dan tidur di Pangkalan Rampok,menurut informasi yang diterima dari warga bahwasanya tempat Camp.nya Peserta Napak Tilas adalah tempat Rampok maka Kak Bakrie yang waktu itu langsung mengeksekusi peserta untuk tidur dirumah warga,dalam perjalanan kerumah warga salah satu peserta yaitu kak Zainul terkena gigit ular dan Alhamdulillah kak zainul masih selamat hingga Finist pada jam 14.00wib, Napak Tilas Tahun ini adalah Napak Tilas yang ke-IV, Napak Tilas tahun ini mungkin adalah Napak Tilas yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh peserta,Panitia dan Pendamping, Pasalnya Napak Tilas kali ini Racana tidak pernah berkonsultasi dengan Pembina dan administrasinya sembrawut, Napak Tilas yang diikuti oleh 37 orang ini dibagi menjadi 2(dua) Tim yaitu Tim yang diDampingi oleh kak Bakrie dan Tim yang didamping oleh Kak Anwar, awalnya kegiatan ini berjalan sesuai rencana akan tetapi pas hari pelaksanaan orang yang paham akan rutenya ternyata sakit dan tidak ikut pada akhirnya Tim pertama berangkat duluan karena tim kedua adalah tim sapu bersih,mulai dari Start Tim Pertama yang berjumlah 28 orang berangkat dari Kecamatan Taman Krocok dan akan tembus kePasir Putih menyusuri gunung dan hutan hingga akhirnya tim pertama sampai pada perkampungan yaitu Dusun Gilir dan istirahat sejenak serta bertanya pada warga arah keBungatan, wargapun senantiasa menunjukkan arahnya lalu para peserta melanjutkan perjalannya melewati 2 sungai dan 4 gunung,pada gunung ke-empat tepatnya pada jam 17.00wib peserta melakukan pendakian ketebing yang hanya bisa didaki dengan cara merayap dengan kondisi tanah yang mudah longsor, dari jam 17.00wib sampai jam 22.00wib peserta masih menaiki tebing yang curam,pada saat mendaki semua peserta menangis semua dan bahkan ada 2 peserta yang pingsan,kenapa demikian karena kondisi medan yang sulit dilalui tebing tersebut sangatlah curam kanan dan kiri adalah jurang yang sangat dalam,jika terpleset maka akan jatuh dan mati, untuk mempermudahkan peserta mendaki tebing maka kakak - kakak yang cowok melakukan estafet dengan memanfaatkan stock sebagai salah satu alat untuk mendaki,untuk mendaki tebing yang tingginya kurang lebih 100 Meter perlu keahlian khusus akan tetapi fakta dilapangan hanya 4 orang saja yang mempunyai keahlian tersebut yaitu kak Bakrie, Kak Fendi, Kak Rachmad dan Kak Opeck, Kak Bakrie yang sudah mengantongi sertifikat SAR NASIONAL dan KTA SAR NASIONAL tentunya harus bisa melewati peristiwa tersebut, Kak Fendi dan Kak Opeck adalah Anggota Baru yang dulunya aktif digugusdepan Pondok Pesantren Cabang Gontor tentunya sudah tidak usa dikawatirkan lagi keahliannya, keempat orang tersebut membantu 24 orang untuk naik kepuncak tebing sebelum larut malam dengan cuaca yang mendung dan gerimis, 24 orang tersebut bisa naik keatas dengan bantuan stock dan seutas tali Air(Tali Pramuka), untuk mencapai keatas sering kali peserta diguyuri Batu - batu besar dan tanah Longsor,hingga tidak sedikit peserta yang terkenak Batu dan Jatuh kembali kebawah akan tetapi untung saja dibawah ada kak Bakrie yang menangkap Peserta yang hendak jatuh kejurang,meskipun jatuh bangun dalam mendaki kak andi leher dan tangannya terkenak batu besar lalu batu tersebut ditepis oleh kak Bakrie,hingga akhirnya Kak Bakrie dikabarkan telah jatuh dan tewas terkena Batu,kejadian tersebut membuat peserta menangis histeris,mendengar peserta menagis histeris maka Kak Bakrie langsung berteriak "SAYA TIDAK JATUH,SAYA BAIK - BAIK SAJA DAN SAYA LAGI MENGIKAT TALI DI AKAR UNTUK SAYA NAIK KEATAS" mendengar suara tersebut peserta kembali tersenyum dan kak Bakrie langsung naik keatas,sesampainya keatas Kak Bakrie dan Kak Rachmad mencari jalan selanjutnya yang akan dilewati,akan tetapi pencarian tersebut tidak berhasil karena jalan tersebut buntu,peserta yang didominasi wanita akhirnya menagis kembali dan sudah pasrah apa yang akan terjadi, maka yang terjadi adalah kak Ida pingsan dan kesurupan dipuncak gunung yang curam dan Alhamdulillah tak berlangsung lama,kak rachmad menyarankan semuanya harus turun,tepat pada jam 22.30wib seluruh peserta turun dengan seutas tali air(tali Pramuka) dan dengan posisi seperti main prosotan, menurunin tebing yang tingginya 100 meter bukan lah perkara muda, kak Bakrie menggunakan metode aster untuk mengeksekusi 27 orang dari atas tebing agar peserta tidak hilang dan kak Fendi membuat jalan dengan cara potong kompas dan babat ranting pohon didepannya,dengan di iringi sholawat Nariyah selama turun dari bukit maka tepat pada jam 01.00 wib peserta memutuskan untuk beristirahat (ngcamp) di atas batu,dalam istirahat peserta tetap dalam posisi aster,meskipun tidur diatas Batu dengan berselimutkan daun dan atap ranting peserta tertidur pulas dan sebagian besar tidak bisa tidur karena didepan tempat Camp terdengar suara Harimau dan dibelakang tempat Camp terdengar suara Anjing, mendengar hal tersebut berbahaya Kak Andi langsung siaga untuk menjaga peserta yang tidur hingga kak andi tidak tidur semalaman di Atas gunung dan didalam Hutan, Jam 04.30wib peserta dibangunkan untuk melanjutkan perjalanan kedataran rendah dan pada jam 06.00wib akhirnya peserta ketemu sungai dan peserta langsung makan,minum,mandi dan buang air besar disungai,disungai senyum pun kembali terpancar dari wajah lelah peserta dan pada akhirnya memutuskan untuk kembali keperkampungan dan tidak melanjutkan perjalanan, Sedangkan untuk tim yang didampingi kak anwar start dari taman krocok pada jam 13.30 wib dan sampai diperkampungan dusun Gilir pada jam 16.30 Wib mereka bertanya pada warga rute yang akan dilewati akan tetapi setelah mereka jalan mereka bertemu dengan salah satu warga yang pulang dari mencari rumput dan warga tersebut menginformasikan bahwa teman kalian salah jalan dan nanti pasti menemukan jalan buntu kemudian tim yang kedua tersebut melanjutkan perjalanan sampai akhirnya sampai diPos istirahatan Tim Pertama lalu mereka bingung karena ada 2 (dua) rute,pertama mereka mengambil rute kanan akan tetapi dapat seperempat jalan mereka menelfon kak Bakrie untuk menanyakan rute selanjutnya sebelum itu kak zain dan kak Wardi sudah curiga kalau rute yang dilewati itu salah, ketika menelfon kak Bakrie, kak Bakrie menyuruh mereka putar balek dan mencari tempat aman untuk ngecamp karena rute yang dilewati tim pertama salah kemudian mereka putar balek dan mengambil rute kedua yaitu rute kiri, mereka melanjutkan perjalanan setelah separuh perjalan mereka memberi kode dengan senter untuk mencari tempat tim pertama akan tetapi tim kedua menemukan cahaya senter tim pertama digunung sebelah,Rasa gelisahpun dirasakan oleh kak anwar hingga kak anwar mau nyusul tim pertama akan tetapi tidak diperkenankan oleh Kak Wardi dan Kak zain karena medan tersebut sangat sulit dan sudah larut malam,akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan guna mencari tempat yang aman dan nyaman untuk memantau tim pertama akan tetapi separuh perjalanan ketika waktu itu sampai didua pohon besar kak anwar mau nangis karena ditelfon oleh Pembina dan dipercakapan dikabarkan salah satu yang ada ditim pertama hilang,fakta dilapangan semua tim lengkap tidak ada yang hilang ketika hendak melanjutkan perjalanan perasaan semua peserta yang ada di tim kedua mengalami sesuatu hal yang diluar akal manusia yaitu terjadi hal - hal mistis hingga Rambutnya kak zain yang panjang bisa berdiri layaknya anak Punk dan itu dirasakan dan dilihat oleh semua peserta yang berada dibelakang kak zain,pada akhirnya kak zain memutuskan untuk kembali ketempat yang aman yaitu tempat pertama kali menemukan tanda tim pertama, setelah tim pertama memberi kabar bahwa mereka sudah dalam posisi aman maka tim kedua memutuskan untuk turun kembali ketempat peristirahatan digunung yang penuh rumput tebal untuk menunggu tim pertama datang ke tempat tersebut akan tetapi setelah ditelfon beberapa kali tim pertama hilang kontak dengan tim kedua dikarenakan tidak ada jaringan telfon, tim kedua pun merasa khawatir dan memutuskan untuk mencari tim pertama akan tetapi kak zain melarang karena sudah jam 01.00 Wib dan jalannya sangat curam dan licin,mereka memutuskan untuk menunggu hingga matahari terbit,pada jam 04.30wib tim kedua turun dan kembali keperkampungan dusun gilir untuk menunggu tim pertama, sebelum itu tim kedua diminta oleh kak Bakrie untuk menyusul tim pertama menyusuri sungai dengan melawan arus akan tetapi tim kedua memutuskan untuk kembali keperkampungan dan menunggu tim pertama kembali keperkampungan, pada jam 08.00 wib akhirnya dapat kabar gembira dari tim pertama bahwasanya tim pertama akan segera sampai diperkampungan dusun gilir, canda tawa dan senyum kembali menghiasi kedua tim tersebut setelah mereka bertemu dengan selamat dan lengkap serta saling bercerita tentang apa yang terjadi dimalam itu, tepat pada jam 09.30wib tim pertama dan tim kedua melebur jadi satu tim dan mereka kembali ke Start yaitu ke desa Taman Krocok untuk dikukuhkan, meskipun Napak Tilas ke-IV tidak tembus rute akan tetapi disanalah kita mengerti tentang arti hidup dan tentang arti kebersamaan,kerjasama tim dan saling memahami,semua pesertapun kembali ke start dan distart peserta tetap dikukuhkan dan berhak memakai Bet Segilima Logo Racana,SEMOGA APA YANG TERJADI BISA MENJADI SEMANGAT KAKAK - KAKAK UNTUK SENANTIASA TETAP BERKARYA di Pangkalan UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
ALLAH MASIH SAYANG UMMATNYA (KALIAN)
Written By Unknown on Selasa, 16 Desember 2014 | 22.05
Gerakan Pramuka Gugus Depan Situbondo 08.069 - 08.070 Racana Catur Asana Tirta - Racana Tri Atmaka Sari Pangkalan Universitas Abdurachman Saleh Situbondo, telah melaksanakan kegiatan Napak Tilas ke-IV tujuan Napak Tilas adalah syarat untuk memakai Bet Segilima Racana,Napak Tilas tersebut ditempuh dengan jarak 40 KM dengan waktu 2 hari 1 malam, Pada Dasarnya Kak Bakrie yang membuat Logo tersebut telah menegaskan Bahwasanya kegiatan Napak Tilas bukanlah satu - satunya syarat untuk memamakai Bet Segilima, Awal mula kegiatan Napak Tilas adalah berawal dari Keisengkan dari kak Bakrie dan Kak Zain yang menginginkan liburan dengan tanpa mengeluarkan Dana sepeserpun dan akhirnya tanpa berfikir panjang Kak Bakrie ngajak kak zain untuk Napak Tilas dengan Rute Kendit (Situbondo) Tembus sampean Baru (Bondowoso) lalu kak zain mengajak kak Jondi, 3 (tiga) orang tersebut mengisi liburan dengan Napak Tilas, mereka berangkat pada jam 15.00wib dari rumah kak Bakrie dan tiba dikendit jam 15.30wib setelah itu Start dari lapangan Kendit jam 17.00wib hingga pada jam 21.00wib berada diatas gunung dan jam 22.00wib telah sampai dipermukiman warga dan istirahat, keesokan harinya melanjutkan perjalanan dan sampai di Finist jam 13.00wib, diWaktu istirahat ketiga orang tersebut bercerita dan berfikir tentang bagaimana Racana kedepan, dengan spontan kak zain melontarkan idenya "gimana kalau hasil dari Napak Tilas ini kita pakai Bet,kita kan belum punya bet semua" hal tersebut di IYAkan oleh kak Bakrie dan kak Jondi mengusulkan bagi siapa saja yang mau memakai bet Racana harus Napak Tilas dulu seperti yang kita lakukan dengan jarak kurang lebih 40 KM, kak Bakrie mengatakan Sah sah saja jika mau Napak Tilas dengan tujuan untuk mendapatkan Bet Segilima Racana yang penting dikoordinasikan terlebih dahulu kepada Peserta dan dikonsultasikan kepada Pembina,setelah dikoordinasikan kepada Peserta maka peserta sepakat untuk Napak Tilas juga dengan rute yang sama walaupun Pembina tidak setuju hal ini dilaksanakan akan tetapi peserta tetap melaksanakan Napak Tilas yang waktu itu hanya diikuti sebanyak 11 orang dengan Start dari jam 07.00wib dan Finist jam 12.00wib, Pada tahun 2013 Napak Tilas Kembali dilaksanakan oleh kakak - kakak PELANTARA ke-III,Napak Tilas tersebut berjumlah sekitar 30 orang peserta dan kembali tidak mendapat persetujuan dari Pembina akan tetapi dalam hal ini Racana tetap berkonsultasi dengan Pembina,Napak Tilas terselenggara karena inisiatif dari Kak Haidar yang mengatakan dapat izin atau tidak peserta akan tetap Napak Tilas melihat semangat peserta tersebut maka Dewan Racana wajib mendampinginya meskipun dalam pelaksanaan kegiatan Napak Tilas peserta sempat diguyur hujan dan tidur di Pangkalan Rampok,menurut informasi yang diterima dari warga bahwasanya tempat Camp.nya Peserta Napak Tilas adalah tempat Rampok maka Kak Bakrie yang waktu itu langsung mengeksekusi peserta untuk tidur dirumah warga,dalam perjalanan kerumah warga salah satu peserta yaitu kak Zainul terkena gigit ular dan Alhamdulillah kak zainul masih selamat hingga Finist pada jam 14.00wib, Napak Tilas Tahun ini adalah Napak Tilas yang ke-IV, Napak Tilas tahun ini mungkin adalah Napak Tilas yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh peserta,Panitia dan Pendamping, Pasalnya Napak Tilas kali ini Racana tidak pernah berkonsultasi dengan Pembina dan administrasinya sembrawut, Napak Tilas yang diikuti oleh 37 orang ini dibagi menjadi 2(dua) Tim yaitu Tim yang diDampingi oleh kak Bakrie dan Tim yang didamping oleh Kak Anwar, awalnya kegiatan ini berjalan sesuai rencana akan tetapi pas hari pelaksanaan orang yang paham akan rutenya ternyata sakit dan tidak ikut pada akhirnya Tim pertama berangkat duluan karena tim kedua adalah tim sapu bersih,mulai dari Start Tim Pertama yang berjumlah 28 orang berangkat dari Kecamatan Taman Krocok dan akan tembus kePasir Putih menyusuri gunung dan hutan hingga akhirnya tim pertama sampai pada perkampungan yaitu Dusun Gilir dan istirahat sejenak serta bertanya pada warga arah keBungatan, wargapun senantiasa menunjukkan arahnya lalu para peserta melanjutkan perjalannya melewati 2 sungai dan 4 gunung,pada gunung ke-empat tepatnya pada jam 17.00wib peserta melakukan pendakian ketebing yang hanya bisa didaki dengan cara merayap dengan kondisi tanah yang mudah longsor, dari jam 17.00wib sampai jam 22.00wib peserta masih menaiki tebing yang curam,pada saat mendaki semua peserta menangis semua dan bahkan ada 2 peserta yang pingsan,kenapa demikian karena kondisi medan yang sulit dilalui tebing tersebut sangatlah curam kanan dan kiri adalah jurang yang sangat dalam,jika terpleset maka akan jatuh dan mati, untuk mempermudahkan peserta mendaki tebing maka kakak - kakak yang cowok melakukan estafet dengan memanfaatkan stock sebagai salah satu alat untuk mendaki,untuk mendaki tebing yang tingginya kurang lebih 100 Meter perlu keahlian khusus akan tetapi fakta dilapangan hanya 4 orang saja yang mempunyai keahlian tersebut yaitu kak Bakrie, Kak Fendi, Kak Rachmad dan Kak Opeck, Kak Bakrie yang sudah mengantongi sertifikat SAR NASIONAL dan KTA SAR NASIONAL tentunya harus bisa melewati peristiwa tersebut, Kak Fendi dan Kak Opeck adalah Anggota Baru yang dulunya aktif digugusdepan Pondok Pesantren Cabang Gontor tentunya sudah tidak usa dikawatirkan lagi keahliannya, keempat orang tersebut membantu 24 orang untuk naik kepuncak tebing sebelum larut malam dengan cuaca yang mendung dan gerimis, 24 orang tersebut bisa naik keatas dengan bantuan stock dan seutas tali Air(Tali Pramuka), untuk mencapai keatas sering kali peserta diguyuri Batu - batu besar dan tanah Longsor,hingga tidak sedikit peserta yang terkenak Batu dan Jatuh kembali kebawah akan tetapi untung saja dibawah ada kak Bakrie yang menangkap Peserta yang hendak jatuh kejurang,meskipun jatuh bangun dalam mendaki kak andi leher dan tangannya terkenak batu besar lalu batu tersebut ditepis oleh kak Bakrie,hingga akhirnya Kak Bakrie dikabarkan telah jatuh dan tewas terkena Batu,kejadian tersebut membuat peserta menangis histeris,mendengar peserta menagis histeris maka Kak Bakrie langsung berteriak "SAYA TIDAK JATUH,SAYA BAIK - BAIK SAJA DAN SAYA LAGI MENGIKAT TALI DI AKAR UNTUK SAYA NAIK KEATAS" mendengar suara tersebut peserta kembali tersenyum dan kak Bakrie langsung naik keatas,sesampainya keatas Kak Bakrie dan Kak Rachmad mencari jalan selanjutnya yang akan dilewati,akan tetapi pencarian tersebut tidak berhasil karena jalan tersebut buntu,peserta yang didominasi wanita akhirnya menagis kembali dan sudah pasrah apa yang akan terjadi, maka yang terjadi adalah kak Ida pingsan dan kesurupan dipuncak gunung yang curam dan Alhamdulillah tak berlangsung lama,kak rachmad menyarankan semuanya harus turun,tepat pada jam 22.30wib seluruh peserta turun dengan seutas tali air(tali Pramuka) dan dengan posisi seperti main prosotan, menurunin tebing yang tingginya 100 meter bukan lah perkara muda, kak Bakrie menggunakan metode aster untuk mengeksekusi 27 orang dari atas tebing agar peserta tidak hilang dan kak Fendi membuat jalan dengan cara potong kompas dan babat ranting pohon didepannya,dengan di iringi sholawat Nariyah selama turun dari bukit maka tepat pada jam 01.00 wib peserta memutuskan untuk beristirahat (ngcamp) di atas batu,dalam istirahat peserta tetap dalam posisi aster,meskipun tidur diatas Batu dengan berselimutkan daun dan atap ranting peserta tertidur pulas dan sebagian besar tidak bisa tidur karena didepan tempat Camp terdengar suara Harimau dan dibelakang tempat Camp terdengar suara Anjing, mendengar hal tersebut berbahaya Kak Andi langsung siaga untuk menjaga peserta yang tidur hingga kak andi tidak tidur semalaman di Atas gunung dan didalam Hutan, Jam 04.30wib peserta dibangunkan untuk melanjutkan perjalanan kedataran rendah dan pada jam 06.00wib akhirnya peserta ketemu sungai dan peserta langsung makan,minum,mandi dan buang air besar disungai,disungai senyum pun kembali terpancar dari wajah lelah peserta dan pada akhirnya memutuskan untuk kembali keperkampungan dan tidak melanjutkan perjalanan, Sedangkan untuk tim yang didampingi kak anwar start dari taman krocok pada jam 13.30 wib dan sampai diperkampungan dusun Gilir pada jam 16.30 Wib mereka bertanya pada warga rute yang akan dilewati akan tetapi setelah mereka jalan mereka bertemu dengan salah satu warga yang pulang dari mencari rumput dan warga tersebut menginformasikan bahwa teman kalian salah jalan dan nanti pasti menemukan jalan buntu kemudian tim yang kedua tersebut melanjutkan perjalanan sampai akhirnya sampai diPos istirahatan Tim Pertama lalu mereka bingung karena ada 2 (dua) rute,pertama mereka mengambil rute kanan akan tetapi dapat seperempat jalan mereka menelfon kak Bakrie untuk menanyakan rute selanjutnya sebelum itu kak zain dan kak Wardi sudah curiga kalau rute yang dilewati itu salah, ketika menelfon kak Bakrie, kak Bakrie menyuruh mereka putar balek dan mencari tempat aman untuk ngecamp karena rute yang dilewati tim pertama salah kemudian mereka putar balek dan mengambil rute kedua yaitu rute kiri, mereka melanjutkan perjalanan setelah separuh perjalan mereka memberi kode dengan senter untuk mencari tempat tim pertama akan tetapi tim kedua menemukan cahaya senter tim pertama digunung sebelah,Rasa gelisahpun dirasakan oleh kak anwar hingga kak anwar mau nyusul tim pertama akan tetapi tidak diperkenankan oleh Kak Wardi dan Kak zain karena medan tersebut sangat sulit dan sudah larut malam,akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan guna mencari tempat yang aman dan nyaman untuk memantau tim pertama akan tetapi separuh perjalanan ketika waktu itu sampai didua pohon besar kak anwar mau nangis karena ditelfon oleh Pembina dan dipercakapan dikabarkan salah satu yang ada ditim pertama hilang,fakta dilapangan semua tim lengkap tidak ada yang hilang ketika hendak melanjutkan perjalanan perasaan semua peserta yang ada di tim kedua mengalami sesuatu hal yang diluar akal manusia yaitu terjadi hal - hal mistis hingga Rambutnya kak zain yang panjang bisa berdiri layaknya anak Punk dan itu dirasakan dan dilihat oleh semua peserta yang berada dibelakang kak zain,pada akhirnya kak zain memutuskan untuk kembali ketempat yang aman yaitu tempat pertama kali menemukan tanda tim pertama, setelah tim pertama memberi kabar bahwa mereka sudah dalam posisi aman maka tim kedua memutuskan untuk turun kembali ketempat peristirahatan digunung yang penuh rumput tebal untuk menunggu tim pertama datang ke tempat tersebut akan tetapi setelah ditelfon beberapa kali tim pertama hilang kontak dengan tim kedua dikarenakan tidak ada jaringan telfon, tim kedua pun merasa khawatir dan memutuskan untuk mencari tim pertama akan tetapi kak zain melarang karena sudah jam 01.00 Wib dan jalannya sangat curam dan licin,mereka memutuskan untuk menunggu hingga matahari terbit,pada jam 04.30wib tim kedua turun dan kembali keperkampungan dusun gilir untuk menunggu tim pertama, sebelum itu tim kedua diminta oleh kak Bakrie untuk menyusul tim pertama menyusuri sungai dengan melawan arus akan tetapi tim kedua memutuskan untuk kembali keperkampungan dan menunggu tim pertama kembali keperkampungan, pada jam 08.00 wib akhirnya dapat kabar gembira dari tim pertama bahwasanya tim pertama akan segera sampai diperkampungan dusun gilir, canda tawa dan senyum kembali menghiasi kedua tim tersebut setelah mereka bertemu dengan selamat dan lengkap serta saling bercerita tentang apa yang terjadi dimalam itu, tepat pada jam 09.30wib tim pertama dan tim kedua melebur jadi satu tim dan mereka kembali ke Start yaitu ke desa Taman Krocok untuk dikukuhkan, meskipun Napak Tilas ke-IV tidak tembus rute akan tetapi disanalah kita mengerti tentang arti hidup dan tentang arti kebersamaan,kerjasama tim dan saling memahami,semua pesertapun kembali ke start dan distart peserta tetap dikukuhkan dan berhak memakai Bet Segilima Logo Racana,SEMOGA APA YANG TERJADI BISA MENJADI SEMANGAT KAKAK - KAKAK UNTUK SENANTIASA TETAP BERKARYA di Pangkalan UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !