Malam itu Jatim Expo (JX) begitu meriah, acaranya
spektakuler,dengan bintang tamu OVJ,Ungu,Rosa, Kirun Cs. Dalam benak
saya, masih bertanya-tanya , ini sebenarnya acaranya siapa?, untuk apa?,
dan untuk siapa?. Mungkin tak banyak orang bertanya-tanya tentang hal
ini, hampir semuanya Larut dalam kegembiraan, dan masuk dalam hipnotis
kata-kata yang dikeluarkan para orator.
Dalam undangan
yang dilayangkan kepada kami, tertera bahwa acara ini dalam rangka “4
tahun KARSA (Karwo&Syaifullah) Memandu jawa Timur “. Yang dimaksud
MEMANDU ini seperti apa?, dalam konteks sebagai Gubernur atau wakil
Gubernur (Pimpinan Daerah) atau dalam konteks Ketua Kwartir Daerah
Jatim dan Majelis Pembimbing (Pimpinan Pramuka), ini yang masih menjadi
pertanyaan besar dalam benak saya. Dalam undangan juga tertera
“Akomodasi,Konsumsi, dan Fasilitas peserta dalam kegiatan tersebut
ditanggung oleh Kwartir Daerah GP Jatim”, (oooo...... berarti ini acara
pramuka, pikirku).
Dalam benak semakin bertanya-tanya,
ketika sampai di halaman JX, tidak seperti biasanya, ketika ada kegiatan
Pramuka, banyak bendera-bendera tunas dan spanduk dipasang, disana saya
tak melihat atribut-atribut atau spanduk Gerakan Pramuka dipasang,
hanya disepanjang jalan ada bendera Pemuda Demokrat Indonesia
Bersatu(PDIB), karena besuknya ada deklarasi PDIB, entah ini memang
disengaja karena ndak punya bendera, tidak ada space untuk masang atau
memang lupa tidak dipasang.
Berbeda dengan Pramuka Perti
lain , yang datang sejak siang, karena ada pembagian Kaos dan mungkin
atribut yang lainnya, kami memang sengaja datang terlambat. Kami hampir
susah untuk masuk karena pintu masuk udah dipenuhi masyarakat yang mau
lihat juga, para penonton pun dibagikan kaos bergambar Pakde Karrwo-Gus
Ipul (ya,, kaosnya seperti yang dibagi saat Kampanye nyalon
Gubernur,dengan tulisan Jawa Timur Lebih Baik dan MAJU LAGI), selain
terlambat kami juga memakai baju Hitam-Hitam (kaos yang dibagi putih)
dan tidak menggunakan atribut Pramuka (memang warna kami sengaja hitam,
dan tidak beratribut karena ya sesuatu.... ). Tapi dengan bantuan Dewan
Kerja Daerah (DKD) Jatim sebagai Panitia, akhirnya kami bisa Masuk.
Alangkah
tercengannya ketika berada didalam, saya sebagai peserta didik merasa
Malu, dan kami merasa di bohongi dengan acara ini (MABA saya aja bilang,
“lah mas, ini benar acara Pramuka?”.acara yang ada hanyalah
mengagung-agungkan dan meng eluh-eluhkan Pasangan KARSA, dan semangat
melanjutkan untuk maju di Pilkada 2014 (kalau anda lihat orang kampanye
ya, seperti itulah acaranya),begitu juga dengan spanduk-spanduk yang
dipasang, kalau memang ini sebagai moment mengenalkan Pramuka, atau
acara Pramuka kenapa tidak ada potensi-potensi atau
keunggulan-keunggulan, atau apalah tentang pramuka yang di tonjolkan,
acara lebih terfokus untuk mensosialisasikan pasangan KARSA untuk maju
ke Pilkada tahun depan.
Kalau seperti ini kan, acara
pramuka seakan-akan ditunggangi kepentingan Politik, (atau memng
kepentingan Politik ditunggangi Pramuka?). kalau benar acara pramuka
ditunggangi politik, apakah ini tidak melanggar AD/ART atau aturan yang
ada?, bukannya Pramuka itu adalah bukan organisasi politik dan tidak
mengikuti politik Praktis?.
Selain itu juga berapa ratus
juta angggaran yang dipakai untuk acara ini, untuk mendatangkan bintang
tamu, sewa tempat dan lain-lain. Di sisi lain , banyak Gugus depan yang
kurang terawat karena anggaran yang minim bahkan tidak ada untuk proses
Pembinaan. Kalau memang semua anggaran dari pihak Gubernuran, dan kita
tinggal ikut, sungguh nama kita telah di Jual dalam acara ini.
Kalau
ini dianggap menjadi suatu tindakan yang biasa-biasa saja atau ada yang
mengatakan “ndak ada pengaruhnya, gtu aja repot dan dipermasalahkan”,
sungguh, mana Karakter, kepribadian dan harga diri kita, hampir saya
tanyakan ke para Pramuka PT tentang acara ini, tak ada yang sadar
tentang hal ini, atau memang mereka tidak tau tentang aturan ini?, kalau
memang iya, mungkin wawasan Politik harus dimasukkan dalam masa
Orientasi Tamu Ambalan atau Racana. Meskipun kita bukan organisasi
politik, tapi sepertinya pengetahuan itu perlu diketahui biar tidak
masuk dalam lingkaran itu.
Disisi lain mungkin secara
gila-gilaan, ada yang berpendapat ditengah-tengah kepesimisan bahwa
kegiatan ini memang perlu diadakan dan sedikit melawan aturan yang ada,
hal ini dilakukan untuk memecahkan kebuntuan pramuka dalam
mempublikasikan diri atau go publich, mungkin pramuka perlu mengubah
gaya, atau mengubah arah pandang tentang politik dan bagaimana
berpolitik atau apalah itu. Namun terlepas dari aturan yang ada tetap
berpegangan pada Prinsip Dasar dan Metode yang ada. Bukannya disebutkan
pula peduli pada bangsa dan negara, sedangkan peduli sendiri dapat
diartikan sebagai pemimpin bangsa (kan bagus tuh kalau pemimpinnya
seorang pramuka yang selalu berpegang teguh pada kode kehormatan), dan
untuk menjadi pemimpin tidak lepas dari Politik kan,, heheh (Hanya
Analogi).
Totok _Racana Putra Sepuluh Nopember_Gudep Surabaya 611_ITS_Surabaya
SEBUAH PELANGGARAN ATURAN ATAU SEBUAH TEROBOSAN BARU UNTUK PUBLIKASI PRAMUKA
Written By Unknown on Kamis, 29 Mei 2014 | 01.42
Label:
opini
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !